Login

Lost your password?
Don't have an account? Sign Up

210 Kepala Keluarga Tidak Masuk Dalam Penerima Bantuan

PALU – Penyintas bencana Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong kembali turun ke jalan berunjuk rasa menuntut haknya, Selasa 17 Desember 2019. Mereka bersatu dalam Aliansi Korban Bencana (AKBB).

Ini unjuk rasa kedua. 10 Desember 2019 pekan lalu AKBB juga pernah berunjuk rasa. Kali ini penyintas menagih janji Kepala Dinas Sosial (Kadis) Sulteng Ridwan Mumu. Yakni janji untuk dipertemukan dengan para Kadis sosial di Palu, Sigi Donggala dan Parmo.

Tuntutannya pun masih sama. Mendesak agar hak-hak penyintas segera dipenuhi. Utamanya hak jatah hidup(Jadup) dan santunan duka. Aliansi menilai realisasi penyaluran kedua bantuan itu terlalu lama dan berbelit-belit. Masalahnya hanya karena data. “Harusnya bulan ke 15 pascabencana kita tidak lagi bicara data,”ujar koordinator lapangan, Freddy Onora.

Unjuk rasa kali ini digunakan aliansi menyerahkan sebanyak 210 tambahan kepala keluarga (KK) yang sama sekali belum terdata sebagai penerima Jadup dan santunan. KK penyintas yang diserahkan adalah hasil pendataan sementara aliansi. Freddy menyebut pihaknya masih terus akan mengumpulkan nama-nama penyintas di di empat daerah terampak yang belum terdata. “Data itu untuk sementara. Kami masih menunggu hasil pendataan yang kawan-kawan kami lakukan secara sukarela,”sebutnya.

210 KK tambahan tersebut tersebar masing-masing Loli Oge Donggala sebanyak 54 jiwa. Mamboro Palu 2 KK. Kelurhan Talise 7 KK, Kelurhan Mamboro Induk Palu 5 KK, Desa Mpanau Sigi 23KK, Desa Loli Tasbuli Donggala sebanyak 59 KK. Kemudian Kecamatan Mantikulore Palu 13KK, Kayu Malue Pajeko 28KK dan Mpanau Tawaeli sebanyak 75 KK.

KK Penerima Jadup yang Belum Terdata

Loli Oge – Donggala: 54 jiwa
Mamboro Palu : 2 KK
Talise Palu : 7 KK
Mamboro Induk : 5 KK
Desa Mpanau Sigi : 23 KK
Loli Tasbuli Donggala : 59 KK
Mantikulore Palu : 13 KK
Kayu Malue Pajeko : 28 KK
Mpanau Tawaeli : 75 KK

Sumber : Sulteng Bergerak

Kadis Sosial Sulteng, Ridwan Mumu mengemukakan pihaknya akan memperjuangkan agar ketambahan data ini bisa terakomodir. Data ini kata Ridwan masih harus terlebih dulu di verifikasi dan validasi.

“Akan coba kami perjuangkan.Tapi kami tidak menjamin. Karena kami masih harus turun verifali bersama dinas sosial kabupaten kota,” jelas Ridwan. Verifikasi nama-nama menurutnya antara lain harus sesuai nama dalam kartu keluarga dan KTP. Karena ketambahan data nantinya akan di terbitkan dalam sebuah keputusan Wali Kota atau Bupati. “Kalau verifali ini terpenuhi Insyaallah akan kami perjuangkan. Tapi kami sebatas hanya bermohon karena bukan kami yang punya uang,”tegas Ridwan.

Ridwan menyebut, ketambahan data ini akan disandingkan dengan data yang telah ada sebelumnya. Karena boleh jadi ada diantara nama dalam data tambahan ini yang sudah masuk dalam data sebelumnya. “Jangan jangan ada juga data dari sini yang sudah masuk ke basis data,”ujarnya. Ridwan menambahkan, sepanjang data memenuhi syarat, maka bantuan Jadup dan santunan duka pasti akan tersalur dengan tepat.

“Jangan nanti, ada nama yang dimasukkan hanya tertulis Ali, padahal nama sebenarnya dalam KTP Alimuddin. Hal teknis seperti ini kadang menyebabkan eror,”sebutnya. Sejauh ini tambah Ridwan Jadup dan santunan duka sudah tersalur kepada penyintas. Untuk Jadup di Kota Palu sudah tersalur sebanyak 28.348 jiwa dengan nominal Rp17,1milyar lebih. Dan yang rencananya disalurkan tahap dua sebanyak 2.344 jiwa atau senilai Rp1,4milyar lebih.

Jadup untuk Kabupaten Sigi sudah tersalur sebanyak 15.191 jiwa atau senilai Rp9,114 milyar lebih. Kemudian Donggala sebanyak 4.859jiwa atau Rp2,915milyar lebih. Donggala masih tersisa sebanyak 4.524 jiwa. Dan untuk Parigi Moutong tersalur sebanyak 55.000 jiwa. Sedangkan untuk santunan duka Kota Palu disalurkan kepada 1.383jiwa dan tersisa sebanyak 1.278 jiwa. Santunan duka untuk Kabupaten Parigi tersalur kepada 378 jiwa dan tersisa masih 85 jiwa. Berikutnya santunan duka untuk Kabupaten Donggala tersalur pada 30jiwa dan masih tersisa sebanyak 100jiwa. Sedangkan untuk Kabupaten Sigi yakni sebanyak 15 jiwa dan tersisah 28jiwa. ***

Penulis : Hamdi Anwar
Editor   : Yardin Hasan

Sumber : kabarsultengbangkit.id

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*
*