Bosan Dijanji, Penyintas Loli Raya Kembali Gelar Aksi
Donggala-Senin (15/02/2021), Penyintas Loli Raya yang tergabung dalam Serikat Loli Raya Mosiromu kembali menggelar aksi, menuntut realisasi Huntap Mandiri di tiga desa: Loli Pesua, Loli Tasiburi dan Loli Dondo.
Aksi kali ini merupakan buntut dari janji Pemkab Donggala yang dinilai lagi-lagi inkonsisten terkait realisasi Huntap Mandiri bagi Penyintas Loli Raya.
Puluhan warga Penyintas mendatangi Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Donggala. Penyintas yang hadir juga mendesak pihak-pihak terkait segera memberikan kepastian terkait kejelasan nasib mereka.
“Sebelumnya, kami dijanjikan prosesnya akan dimulai awal tahun, bulan Januari. Tapi muncul lagi informasi bahwa Huntap Mandiri itu tidak ada. Padahal, sebelumnya sudah ada kesepakatan antara Pemerintah dengan kami. Kami butuh kepastian kapan akan direalisasikan.” Ujar Wiwin selaku Korlap Aksi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkimtan Kab. Donggala, Happy Handayani Noor, saat didatangi massa aksi di kantornya, menjelaskan tidak bisa memberikan kejelasan terkait tuntutan massa aksi yang menanyakan kepastian realisasi Huntap Mandiri di tiga desa. Menurutnya, pihak yang bisa memberi kepastian terkait realisasi tersebut adalah Kementrian PUPR.
“Kami sudah menghubungi pihak Kementrian PUPR. Saya tidak bisa janji kapan, tapi realisasinya tahun 2021 ini.” Ujarnya, setelah membacakan obrolan pesan singkat bersama pihak PUPR.
Masa yang tidak puas dengan penjelasan tersebut, lantas bergerak menuju Gedung DPRD Kab. Donggala untuk menyuarakan aspirasinya. Setelah menunggu sekitar lima belas menit, masa diperbolehkan masuk dan melakukan dengar pendapat bersama anggota dewan yang berada di tempat.
Takwin Tenggo, Ketua DPRD Kab. Donggala yang juga turut hadir dalam pertemuan tersebut, menjelaskan bahwa status Panitia Khusus (Pansus) Rehab-Rekon telah diperpanjang. Takwin juga menyatakan dalam waktu dekat perwakilan Pansus akan diberangkatkan untuk mempertanyakan langsung kepada Kementrian PUPR terkait kejelasan realisasi Huntap Mandiri.
“Jangankan Loli, semua urusan yang ada kaitannya dengan pusat sampai hari ini belum selesai. Bukan hanya di loli. Kita juga tidak diam kaitan dengan hal ini. […] tapi, kami tidak bisa menjanjikan hal teknis, seperti kapan waktu realisasi Huntap Mandiri.”
Menanggapi hal tersebut, Erik (35), salah satu perwakilan Penyintas mengingatkan perihal janji-janji Pemkab pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Menurutnya, pemerintah telah melanggar janjinya sendiri.
“Saya pikir kesepakatan yang kita ambil pada saat pertemuan di Loli Saluran, sudah fix. Kami dijanjikan bulan januari 2021. Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan sama sekali. Wajar saja kalau Penyintas Gelisah. Ditambah lagi sering terjadi misinformasi dari fasilitator soal Huntap Mandiri.” Keluh Erik.
Sementara itu, Ardianto Englen, Campaign Officer Celebes Bergerak saat mendampingi massa aksi menyatakan pihaknya akan terus mendampingi massa aksi hingga tuntutan mereka dipenuhi.
“Memasuki tahun ketiga dan penyintas yang ada di 3 Desa Loli Pesua, Loli Tasiburi dan Loli Dondo belum mendapatkan Huntap Mandiri sesuai dengan kesepakatan di aksi sebelumnya. Kami juga akan terus mengawal gerakan Penyintas hingga tuntutan mereka dipenuhi.” Tegasnya.
Aksi kali ini berakhir dengan damai. Masa membubarkan diri setelah seluruh aspirasinya tersampaikan. Mereka juga menjanjikan akan datang dengan jumlah massa yang lebih besar bahkan melakukan pemblokiran jalan jika tuntutan yang mereka layangkan masih tak kunjung mendapat kejelasan.
Palu, 16 Februari 2021
Freddy Onora,
Manager Advokasi dan Kampanye Celebes Bergerak
(082394225822)