Angka Positif COVID-19 Meningkat, Penyitas Kota Palu Butuh Perhatian Serius
Palu- Di penghujung tahun 2020, kasus positif virus corona di Sulawesi Tengah meningkat cukup signifikan setiap harinya. Memasuki tahun 2021, berdasarkan laporan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah per 27 Januari 2021, lonjakan kasus positif COVID-19 di Sulawesi Tengah telah mencapai 7.043 orang.
Dari laporan tersebut, Kota Palu berada di urutan pertama dengan kasus orang terbanyak yang dipastikan positif virus corona, mencapai 589 orang yang sedang menjalani perawatan.
Sementara, Kota Palu masih memiliki masalah dalam pemulihan pasca bencana 28 september 2018 yang menewaskan sekitar 4.149 orang dan menyebabkan 40.738 orang terpaksa mengungsi.
Hingga hari ini, ribuan korban selamat masih tinggal di pengungsian dalam kondisi memprihatinkan.
Dari pantauan Komunitas Celebes Bergerak selama penanganan COVID-19 di Kota Palu, para penyintas ini tidak menjadi perhatian pemerintah daerah. Padahal, kondisi tempat hunian sementara yang dibangun seperti halnya indekos membuat mereka mudah terkena virus Corona.
Selain itu, para penyintas ini tidak pernah mendapatkan pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kondisi kesehatannya selama tinggal di pengungsian.
Menurut Faisal Salatu, Community Organizing (CO) Komunitas Celebes Bergerak selama mendampingi para penyintas pihaknya belum pernah melihat ada pemeriksaan kesehatan bagi pengungsi yang tinggal di kamp-kamp pengungsian.
“Saya belum pernah melihat pemeriksaan kesehatan baik dari Puskesmas maupun dari petugas Satgas COVID-19. Biasanya kalau ada yang sakit hanya membeli obat yang dijual eceran di kios. Banyak yang sakit tapi tidak tidak ingin memeriksakan kesehatannya, karena masalah keuangan. ”Katanya
Melihat kondisi tersebut, Komunitas Celebes Beregerak melakukan pencegahan melalui berbagai kegiatan untuk meminimalisir penularan virus corona di pengungsian Kota Palu.
“Saat ini kami sudah melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah lokasi pengungsian di Kota Palu. Kegiatan ini rencananya akan rutin dilakukan dalam beberapa bulan ke depan. Selain itu, kami juga memiliki beberapa agenda lain seperti pemeriksaan kesehatan bagi para penyintas, memasifkan sosialisasi protokol kesehatan dan pembersihan kamp pengungsian bersama para penyintas. ” ujar Faisal
Komunitas Celebes Bergerak juga kata dia, berharap bisa bekerjasama dengan pihak Puskesma, Dinas Kesehatan Kota atau Provinsi dan organisasi mahasiswa kesehatan atau individu yang memiliki kepekaan sosial atas kondisi yang dialami para penyintas di kamp pengungsian.
“Kami juga berharap program ini bisa membuka hati semua pihak, terutama pemerintah kota Palu dan Provinsi untuk memperhatikan kondisi kesehatan para penyintas di kamp-kamp pengungsian.” Harapnya