Lakukan Assessment Sebelum Penyemprotan Disinfektan
PALU, MERCUSUAR – Setelah melakukan penyemprotan disinfektan di hunian sementara (huntara) Mamboro, Kecamatan Palu Utara dan huntara Lapangan KONI, Kecamatan Tatura Utara pada 1 dan 2 April, giliran penyintas di huntara Kelurahan Kayumalue Pajeko yang didatangi tim penyemprot dari Satgas Covid-19, Jumat (3/4/2020). Aktivitas tersebut disambut baik oleh penghuni huntara. Pasalnya, mereka sudah menanti-nantikan kedatangan tim Satgas Relawan Covid 19.
Wandi selaku Ketua Satgas mengatakan, sebelum melakukan aktivitas penyemprotan, pihaknya melakukan assessment ke wilayah tersebut, untuk memastikan apakah sudah dilakukan penyemprotan atau tidak. Jika belum ada, maka pihaknya secara aktif akan melakukan penyemprotan di huntara tersebut.
Huntara Kayumalue Pajeko yang terdiri dari 96 bilik ini, dihuni oleh kurang lebih 237 penyintas, yang terdiri dari 93 kepala keluarga (KK). Mereka adalah korban bencana gempa bumi dan tsunami 28 September 2018 lalu.
“Hari ini kami melakukan penyemprotan di huntara Kayumalue Pajeko. Menurut hasil assessment kami, mereka perlu mendapatkan perhatian pencegahan virus Corona, sebab kondisi tempat tinggal mereka, jauh dari kata sehat. Setiap aktivitas kami, disesuaikan dengan penilaian kondisi lapangan, yang sesuai dengan tujuan Satgas ini,” kata Wandi.
Wandi mengatakan, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat yang tinggal di huntara, tetap memperhatikan pola hidup yang sehat, serta menjaga jarak saat bercengkrama dengan sesama penghuni. Kata dia, walaupun pihaknya sadar, hal itu masih sulit dilakukan, akan tetapi pihaknya terus berupaya, agar protokol Pandemi Covid-19 tetap dilakukan oleh penyintas.
Ke depan, Satgas Relawan Covid-19 juga akan melakukan penyuluhan tentang virus Corona. Namun, tetap bersandar pada protokol yang sudah ditetapkan dan memperhatikan kesiapan dan sumber daya yang dimiliki tim Satgas Relawan Covid-19.
Satgas juga mendesak, agar pemerintah yang memiliki kewenangan, bisa memperhatikan kondisi penyintas di huntara dan tenda-tenda pengungsian, apalagi saat menghadapi pandemi. Dengan kondisi mereka saat ini, untuk mendapatkan masker dan hand sanitizer saja masih sulit dilakukan.
“Apalagi dengan melihat pola hidup masyarakat di huntara, oleh karenanya, lewat kesempatan ini kami berharap agar pemerintah memperhatikan kondisi mereka,” ujarnya. */JEF
Sumber : https://mercusuar.web.id