PENANGANAN PANDEMI COVID-19 DI SULAWESI TENGAH
Belakangan ini, dunia sering sekali menjadi bahan perbincangan diberbagai media. Baik media cetak seperti koran atau majalah, media sosial seperti facebook, instagram bahkan twitter, dan tidak lupa pula di media elektronik seperti radio dan televisi. Yang tentu saja sarana ini menjadi pusat informasi seluruh masyarakat untuk memantau perkembangan yang telah terjadi di Indonesia bahkan mencangkup dunia. Baru-baru ini, dunia digemparkan oleh berita Virus Corona (Covid-19) yang meresahkan banyak masyarakat.
Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) merupakan virus jenis baru. Sebelum resmi disebut Covid-19, para ilmuwan menyebut virus corona ini dengan sebutan corona virus 2019-nCoV yang mengacu pada novel coronavirus. Penyakit yang disebabkan oleh SARS-Cov-2 ini pada akhirnya disebut Covid-19.
Virus Corona memiliki gejala, mulai dari flu biasa hingga penyakit pernapasan paling parah, seperti Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS). Virus ini pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, pada Desember 2019 tahun lalu. Akan tetapi belum menyebar luas sampai ke negara lain. Covid-19 ini diberitakan kepada seluruh dunia pada pertengahan bulan Januari 2020 dengan kondisi seorang warga di Wuhan, China yang sudah terjangkit virus ini. Yang dimana virus ini menyebar melalui hewan Kelelawar dan Ular dari pasar hewan yang ada di Wuhan, China.
Sejak adanya wabah Covid-19, negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia memiliki peningkatan permintaan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter serta akses untuk mendapatkan informasi kesehatan. Wabah virus ini telah berkembang sangat cepat melalui sentuhan atau bahkan melalui tetesan cairan pernapasan tubuh baik melalui tangan dan permukaan yang padat. WHO lalu melabeli wabah Covid-19 ini sebagai pandemi global. Penyebaran Covid-19 yang meluas ini telah menimbulkan keresahan bagi seluruh masyarakat dunia, hal itu karena, virus corona ini sangat cepat penularanya dari orang yang terjangkit corona, menularkan virus ini ke orang-orang yang belum terjangkit.
Satu hal yang paling mengkhawatirkan, vaksin dari virus ini belum ditemukan, sementara penyebaranya semakin cepat.
Jika seseorang yang positif terjangkit memiliki anti bodi yang lemah maka bisa menyebabkan kematian dan sebaliknya, jika seseorang mempunyai anti bodi yang kuat maka virus ini akan hilang dengan sendirinya.
Menurut berita yang saya baca dan bersumber dari CNN Indonesia virus corona Covid-19 ini dapat bermutasi akan tetapi hal itu tidak berbahaya. Sebab, mutasi adalah sifat alamiah virus. Ahli virus dari Yale School of Public Health Nathan Grubaugh menjelaskan, mutasi pada virus terjadi karena virus memperbanyak diri. Saat berkembang biak virus akan membuat replikanya. Saat replika ini dibuat, seringkali virus melakukan kesalahan. Kesalahan replika inilah yang disebut sebagai mutasi, yaitu perubahan material genetik antara virus baru dan orang tuanya. Mutasi virus juga tidak selalu berarti ia menjadi lebih mematikan. Sebab, peluang virus bermutasi menjadi lebih agresif, menular, mematikan, dari induknya tidak tinggi.[1]
Meski demikian tetap ada kemungkinan virus corona bermutasi sehingga jadi lebih mematikan bagi manusia. Sebab, awal mula virus corona/Covid-19 yang saat ini mewabah di dunia hanya menular antar hewan. Virus ini tidak menular ke manusia. Namun, mutasilah yang akhirnya membuat virus ini bisa ditularkan dari hewan ke manusia.Lebih lanjut kata Grubaugh memperingatkan bahwa para ahli perlu melacak mutasi virus ini. Bisa jadi mutasi virus membuat alat pengetesan yang saat ini digunakan jadi tidak berguna, dikarenakan alat-alat tersebut tak lagi bisa mendeteksi dengan akurat.
Berikut, mutasi ini bisa membuat virus mengembangkan ketahanan (resistensi) atas obat antivirus yang tengah dikembangkan. Kekebalan serupa terjadi pada bakteri yang tidak mempan lagi diberantas dengan antibiotik tertentu. Sehingga, kemungkinan para ahli perlu mengembangkan lebih dari satu obat untuk mengatasi Covid-19. Seseorang mungkin perlu diberikan beberapa macam obat untuk menghilangkan virus ini dari tubuhnya. Obat-obat berbeda ini akan menargetkan untuk melumpuhkan virus dari berbagai sisi. Meski demikian Grubaugh memprediksi virus corona baru ini tidak akan bermutasi terlalu dramatis ketika para peneliti sudah menemukan vaksin. Sebab, sulit bagi virus untuk mengembangkan resistensi (ketahanan) terhadap vaksin, kecuali pada kasus khusus seperti influenza.
Di Indonesia sendiri kasus virus corona Covid-19 ini sudah mencapai hingga 1000 lebih kasus yang tersebar di 29 provinsi termasuk salah satu nya adalah provinsi Sulawesi Tengah, Palu. Pemerintah diseluruh provinsi yang ada di Indonesia terutama Sulawesi Tengah tak henti-hentinya memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat agar tetap mengikuti anjuran Pemerintah, guna memerangi virus corona (Covid-19), agar penyebaran virus ini tidak semakin meluas ke wilayah lainnya di Indonesia. Pemerintah meminta, semua masyarakat harus berusaha mengikuti informasi perkembangan tentang penyakit virus Covid-19 ini, karena virus ini telah menyebar luas dibeberapa Provinsi di Indonesia. Penting bagi kita untuk terus mengikuti perkembangan terbaru mengenai Covid-19 dan jangan terperangkap dalam berita hoax atau informasi yang salah.
Melihat dari segala hal yang terjadi, pandangan saya mengenai Covid-19 ini adalah virus dengan penularan paling cepat menular dan masih terus meneliti sejauh mana keganasan dan tingkat penyebarannya. Pemerintah, menganjurkan kepada seluruh masyarakat untuk tetap dirumah selama waktu yang belum ditentukan untuk menjaga jarak dari perkumpulan, melakukan social distancing untuk memutus matarantai penularanya.
Melihat upaya pencegahan Covid 19 dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, menurut saya masih belum teefektif dalam menangani virus ini, mengapa demikian, buktinya saja Indonesia masih terhitung terlambat dalam mendeteksi adanya warga nya yang terkonfirmasi positif Covid-19 ini, dan juga pemerintah menurut saya masih lalai dalam penanggulangan kasus Covid-19. Ini terlihat dalam penanganan kedatangan wisatawan dari luar ataupun WNI yang baru pulang dari luar negeri yang masih terbilang pengawasannya yang begitu lambat. Disaat negara-negara lain sudah mulai melakukan langkah-langkah jauh dalam penanganan kasus Covid-19 disaat yang bersamaan, Indonesia baru menyadari bahwa ada warga negaranya yang teridentifikasi positif Covid-19.
Untuk itu langkah Social distancing yang ditempuh oleh pemerintah merupakan kebijakan yang baik, akan tetapi banyak kontradiksi dan kesalahan yang dilakukan oleh pemerintah. Ingin menerapkan social distancing tapi malah menurunkan harga maskapai penerbangan dan sebagainya. Menganjurkan masyarakat untuk menggunakan masker dan hand sanitizer tetapi pedagang besar malah menaikan harga yang sangat drastis, dan pemerintah sama sekali belum menangani hal tersebut. Belum lagi masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi peraturan pemerintah terkait kebijakan yang sudah ditetapkan untuk tetap belajar dan bekerja di rumah saja. Harusnya pemerintah benar-benar konsisten dalam mengeluarkan kebijakan apalagi tentang kebutuhan bersama agar semua bisa hidup sehat dan tidak menyebarkan virus.
Terkait Lockdown, beredar di media bahwasanya ada warga negara lain yang berhasil masuk ke Indonesia dengan jumlah yang tidak sedikit. Seharusnya pemerintah bisa membatasi dan akan lebih baik lagi menutup untuk sementara waktu setiap penerbangan atau terminal keberangkatan yang berasal dari luar dan dalam Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya yang sudah dinyatakan zona merah Covid-19 di Daerah atau Negara tersebut.
Bukan hanya pemerintah daerah saja melainkan masyarakatnya yang juga bisa berpartisipasi untuk melawan virus corona Covid-19. Adapun 3 (tiga) cara untuk mencegah penularan COVID-19. Pertama, ketahui cara untuk mengurangi resiko, ketahui informasi yang benar, dan ketahui apa yang perlu dilakukan saat sakit. Untuk mengurangi resiko, pemerintah menganjurkan masyarakat menjaga kebersihan termasuk mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin dan menutup mulut saat bersin atau batuk. Dan menggungakan masker saat keluar rumah.
Kedua, masyarakat juga disarankan untuk melakukan social distancing atau menjaga jarak dari kerumunan orang. Diharapkan masyakarat untuk selalu mengikuti informasi dan perkembangan kasus coronavirus. Namun, tetap bedakan informasi yang benar dan salah. Tidak dipungkiri, kemudahan melakukan komunikasi yang didukung dengan perangkat digital justru sering disalahgunakan dengan banyaknya penyebaran informasi yang keliru. Menkominfo melakukan klaim telah menemukan setidaknya 187 informasi hoaks terkait virus tersebut. Dengan demikian, diharapkan masyarakat untuk berhati-hati menyaring berita terkini terkait info kesehatan maupun info lainnya.Ikuti selalu informasi terbaru dari sumber-sumber yang dapat dipercaya. Ketika Anda merasakan gejala yang mirip dengan gejala virus corona, segera lakukan pemeriksaan untuk memastikannya.
Ketiga, meningkatkan kekebalan tubuh juga merupakan salah satu tindakan pencegahan infeksi virus. Kekebalan tubuh dapat ditingkatkan dengan rutin berolahraga, makan makanan dengan gizi seimbang, hingga mengonsumsi suplemen jika diperlukan. Konsumsi buah dan sayur dengan kandungan vitamin C untuk meningkatkan imun tubuh. Selain itu, hindari pula kepanikan dan stress yang berlebihan sebab dapat menurunkan kekebalan tubuh yang dimiliki. Dalam mengatasi wabah Covid-19 ini, diharapkan masyarakat untuk tetap tenang dan berpikiran positif agar mental sehat dan daya tubuh tidak melemah.
Untuk seluruh masyarakat, tetap tinggal dirumah demi kepentingan kesehatan kalian dan juga orang-orang disekitar kalian. Cuci tangan sehabis memegang sesuatu atau ketika akan makan dan sehabis makan atau masuk dan keluar kamar mandi dan jangan lupa memakai hand sanitizer, jangan menyentuh daerah wajah yang sangat rentan karena penyebaran virus ini sangat cepat menular. Jangan lupa memakai masker bagi kalian yang batuk, pilek dan flu, jangan lupa juga untuk minum vitamin C dan berjemur dibawah sinar matahari dijam 10 pagi hanya 15 menit kalian sudah banyak mendapatkan manfaat tersebut.
Dengan melakukan ketiga hal tersebut, diyakini dapat mencegah diri dari terjangkit virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut.Pasalnya, virus tersebut telah terbukti mudah menular saat gejala masih ringan yakni di masa inkubasi.Sementara, gejala demam, batuk, hingga sesak napas baru muncul setelah hari ke 14 terjangkit.Ketika Anda merasakan gejala yang mirip dengan gejala virus corona, segera lakukan pemeriksaan untuk memastikannya. Dilansir dari Center For Disease Control (CDC), gejala akan dirasakan setelah 2minggu atau 14 hari masa inkubasi virus di dalam tubuh termasuk demam, sesak napas, nyeri dada, pilek, hingga batuk. Saat memeriksakan diri, sebaiknya Anda megenakan masker dan ikuti etika batuk atau bersin yang benar.Dan untuk seluruh masyarakat di seluruh provinsi khususnya Sulawesi Tengah untuk terus menaati himbauan-himbauan dari pemerintah, jangan panik dalam mengambil langkah-langkah untuk pencegahan virus Covid-19 ini tetap tenang, taati himbauan-himbauan dari pemerintah pusat maupun himbauan-himbauan dari pemerintah daerah kalian, dan selalu berhati-hati agar kalian semua bisa sehat dan dunia bisa kembali pulih seperti semula.
* Penulis sedang menempuh studi S1 pada Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako.
* Penulis adalah pemenang terbaik kelima dalam lomba menulis Esai bertema “Penanganan Pandemi Covid-19 di Sulawesi Tengah” yang diselenggarakan oleh Sulteng Bergerak.
Oleh: Ratmia Riswana Arbie
Sumber :
[1] https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20200326111323-199-486999/ahli-jelaskan-soal-mutasi-virus-corona-yang-sedang-mewabah