Sulteng Bergerak Menyebut Drainase Penyabab Banjir di Kota Palu
Palu – Hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada rabu, 23 september 2020 sekitar pukul 20.00 wita di kota Palu. Curah hujan yang tinggi ini membuat hampir sebagian wilayah kota Palu terkena banjir.
Dari pantauan Sulteng Bergerak titik banjir terjadi di beberapa lokasi yang berdekatan langsung dengan drainase seperti di Jalan Basuki Rahmat, Jalan Cemara dan Jalan Manggis.
“Kami melihat banjir terjadi karena drainase kita yang tidak mampu menampung debit air hujan. Ditambah lagi, banyak sampah-sampah plastik yang menghambat sirkulasi air sehingga terjadi luapan dari drainase.” Tutur Rian Gostar, Staf Kampanye Sulteng Bergerak
Kata dia, perbaikan drainase yang sekarang dilakukan oleh Pemkot Palu ternyata tidak dapat menampung debit air jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Apalagi kata dia, banyak rumah warga lebih rendah dari ruas jalan.
“Pemerintah Kota Palu harus melakukan evaluasi terhadap seluruh pembangunan dan perbaikan drainase termasuk memperbaiki sejumlah jalan yang dibuat lebih tinggi dari halaman rumah warga.” Kata Rian
Sementara itu, Jam’an, warga Balaroa mengatakan banjir di jalan Manggis terjadi akibat jebolnya drainase yang menjadi pembatas antara Kelurahan Balaroa dan Keluraan Donggala Kodi.
“Saat kejadian kami langsung bergegas membersihkan drainase yang tersumbat oleh kayu-kayu yang ikut terbawa air.” kata dia.
Jam’an juga mengatakan bahwa beberapa minggu sebelumnya wilayah itu sudah terjadi banjir, hanya saja tidak separah ini.
“Sekitar satu atau dua minggu yang lalu juga sudah terjadi banjir, tapi kali ini banjirnya cukup parah.” tambahnya.
Ia berharap agar pemerintah kota dapat memperhatikan dan memperbaiki drainase yang sudah jebol, agar tidak menimbulkan banjir yang berulang.
“Saya berharap pemerintah kota Palu segera memperbaiki drainase ini. Jika tidak, banjir akan terus terjadi, apalagi dimusim hujan saat ini.” Harapnya.