Login

Lost your password?
Don't have an account? Sign Up

Warga Huntara Merintih, Pemkot hanya Gelar Seromoni HUT Kota Palu

Celebesta.com — PALU, Penyintas huntara menggelar unjuk rasa pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Palu ke 43. Kedatangan pengunjuk rasa untuk menyuarakan aspirasi mereka, karena sejak 3 tahun hidup di huntara sejumlah persoalan yang dihadapi belum terselesaikan oleh Pemerintah Kota Palu.

Penyintas Hunian Sementara (Huntara) Kota Palu melakukan aksi brsama Badan Eksekutif Mahasiswa Untad (Bemut), Majelis Mahasiswa Untad (MM), dan Celebes Bergerak di Jl. Balai Kota, Senin (27/09/21).

Pada unjuk rasa, massa menyampaikan tuntutan yaitu, pertama, warga terdampak bencana yang tidak memiliki alas hak juga di berikan lahan untuk membangun hunian yang layak. Kedua, meminta Pemerintah Kota Palu untuk mempercepat pembangunan Huntap di Kota Palu. Ketiga, memberikan kepastian hukum atas hak keperdataan tanah warga yang berada di zona rawan bencana, dan terakhir, memberikan dana jaminan hidup kepada penyintas.

Safrullah Hidayat (27) Warga huntara Donggala Kodi mengatakan kedatanganya hanya ingin meminta janji Walikota Palu terkait dengan hunian yang layak untuk warga yang tinggal di Huntara.

“Penyintas yang hadir adalah penyintas yang bapak janji, sebelum bapak menjadi Walikota. Bapak datang ke Huntara menyalami kami dengan senyum manis dan saat ini janji manis itu di tagi langsung oleh para penyintas,” ungkapnya.

Safrullah menuturkan, setiap kali ditanyakan bagaimana dengan nasib mereka, Walikota Palu hanya selalu menjawab bahwa datanya belum jelas.

“Ini sudah 3 tahun tetapi kita masih tinggal di Huntara, andai kata, bapak mau rasakan bagaimana rasanya tinggal di Huntara menahan dingin di sana, panas, dan juga kekurangan air. coba bapak datang ke Huntara dan tinggal beberapa hari bersama kami,” tuturnya.

Menurutnya, perayaan ulang tahun Kota Palu ini sangat miris karena dimana para penyintas saat ini merintih akan tetapi Pemkot Kota Palu hanya merayakan hari jadinya.

“Seolah olah tidak ada permasalahan di Kota Palu dengan meramaikan lagi acara ini, dimana orang di Huntara lagi merintih akan tetapi Pemerintah Kota hanya merayakan ulang tahun kota palu dengan gembira,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan yang di lakukan Walikota Kota Palu hanyalah kegiatan yang seromonial yang tidak penting untuk penyintas.

“Andaikan saja pemikiran Walikota Palu terkait dengan uang kegiatan itu di bagikan ke penyintas saja, bukan malah di pakai untuk membuat kegiatan seremonial yang tidak jelas. Warga huntara sekarang ini kesusahan untuk makanannya,” pungkas Safrullah. (Jum/Und)

Sumber: celebesta.com

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*
*