Sehari 2 Kali Gempa Bumi, Celebes Bergerak Minta Pemda Touna Segera Menyusun Rencana
TRIBUNPALU.COM – BMKG melalui laman resminya melaporkan telah terjadi Gempa Bumi sebanyak 2 kali dengan kekuatan masing-masing 5,9 magnitudo dan 6,5 magnitudo, Senin (26/07/2021).
Episenter Gempa Bumi ini diketahui terletak di laut pada jarak 58 kilometer arah timur laut Kota Ampana, yaitu ibu kota Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah pada kedalaman 10 kilometer.
Fenomena alam ini terbilang baru pasca gempa besar yang terjadi pada 28 september 2018 silam.
Belum ada laporan resmi terkait dampak kerusakan dan korban jiwa yang ditimbulkan, namun peristiwa ini membuat warga menjadi panik dan melakukan evakuasi ke dataran yang lebih tinggi.
Tojo Una-una sendiri adalah salah satu wilayah yang mempunyai resiko kerentanan terhadap bencana yang cukup tinggi, salah satunya letusan gunung api yaitu Gunung Colo yang terakhir meletus pada tahun 1983, dan juga ada lempengan-lempengan sesar aktif lainnya yang berada di Teluk Tomini.
reddy Onora, Manejer Advokasi dan Kampanye Celebes Bergerak meminta Pemerintah Kabupaten Tojo Una-una untuk segera membuat langka-langka Mitigasi dalam menghadapi resiko yang bakal terjadi dari aktivitas vulkanik Gunung Colo maupun sesar aktif.
Namun menurutnya, Pemerintah Tojo Una-una melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat harus memiliki perencanaan Mitigasi yang matang didasarkan pada Kajian Resiko Bencana (KRB) di wilayah Tojo Una-una.
Hal ini, kata Fredy penting dilakukan agar tidak salah dalam menyusun langka-langka Mitigasi berdasarkan jenis bencana yang mengancam di Kabupaten Tojo Una-una.
“Kita memiliki banyak kajian kebencanaan di Sulawesi Tengah ini, juga punya ahli dibidang itu. Yang kita perlukan dari pemerintah daerah saat ini adalah kemauan politik untuk melibatkan para ahli dan mengalokasikan anggaran yang memadai untuk kepentingan Mitigasi bencana.” Tegasnya
Menurut Fredy, sudah saatnya pemerintah keluar dari paradigma pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi semata.
“Daerah kita adalah daerah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi bencana. Jadi, jangan abai dengan kerentanan itu karena akan menjadi malapetaka dikemudian hari jika tidak ada kesiapsiagaan.” Tuturnya
Olehnya, kata Freddy Gempa Bumi yang terjadi baru-baru ini di Tojo Una-una adalah alarm agar kita benar-benar mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana.
“Kita tidak bisa lari dari bencana, semua daerah punya resiko bencananya masing-masing. Sehingga yang harus kita lakukan adalah mengurangi resiko dampaknya dengan melakukan perencanaan yang matang” tutup Freddy Onora.
Menurutnya, pemerintah Tojo Una-una dan semua daerah yang memiliki kerentanan bencana yang sama sebaiknya membuat KRB dengan serius melibatkan para ahli.
Selain itu, kata Freddy semua produk kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan daerah sebaiknya sensitif bencana. Artinya kata dia, kebijakan itu harus benar-benar memperimbangkan aspek bencana.
Salah satu kebijakan yang menurutnya penting menggunakan perspektif kebencanaan adalah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) daerah dan semua produk turunannya hingga Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Semua produk kebijakan ini punya implikasi terhadap hajat hidup orang banyak, sehingga dalam penyusunannya harus benar-benar mempertimbangkan aspek kebencanaan.” Kata Freddy
Ia juga meminta pemerintah kabupaten Tojo-una-una agar membuat edukasi rutin tentang kebencanaan kepada masyarakat mulai dari yang formal hingga non formal.
“Hal ini penting agar masyarakat tahu apa yang mesti dilakukan jika sewaktu-waktu terjadi bencana.” Tutupnya (*)
Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Sehari 2 Kali Gempa Bumi, Celebes Bergerak Minta Pemda Touna Segera Menyusun Rencana Mitigasi, https://palu.tribunnews.com/2021/07/27/sehari-2-kali-gempa-bumi-celebes-bergerak-minta-pemda-touna-segera-menyusun-rencana-mitigasi?page=2.
Penulis: Nur Saleha | Editor: Putri Safitri